Para pecinta film atau drama Korea secara tidak langsung pasti pernah melihat produk yang ditampilkan di tengah scene drama tersebut. Dalam ilmu marketing, hal ini disebut sebagai strategi product placement. Menurut Belch and Belch, product placement didefinisikan sebagai sebuah cara untuk meningkatkan promosi sebuah produk atau jasa dengan menampilkan produknya dengan kesan bahwa keberadaan produk tersebut seolah olah menjadi bagian dari cerita film dan acara televisi. Product placement menjadi salah satu metode periklanan untuk meningkatkan penjualan dan brand awareness dengan menampilkan produk atau jasa menjadi bagian dari alur cerita dalam film atau acara tersebut.
Salah satu kelebihan dari strategi product placement ini adalah placement produk yang tidak mengganggu jalannya cerita film atau drama. Strategi ini menjadi cara yang efektif karena memungkinkan audiens untuk membangun dan mengembangkan hubungan menjadi lebih kuat dengan menggunakan cara yang lebih alami, daripada langsung dipasarkan ke publik. Saat sebuah brand muncul di suatu film, acara TV, atau pertunjukan lainnya, kemungkinan besar pengiklan telah membayar untuk mendapatkan hak istimewa tersebut. Terdapat 3 jenis tipe strategi product placement dalam sebuah film atau drama yakni; penempatan layar, penempatan skrip, dan penempatan plot.
Product placement dapat menciptakan efek iklan secara eksplisit dan implisit yaitu ketika audiens dapat mengenali nama brand tersebut setelah melihatnya digunakan dalam suatu media seperti film. Ini juga dapat menciptakan dan menumbuhkan sikap yang berbeda terhadap brand, serta dapat memunculkan niat membeli. Brand yang ditempatkan dengan karakter atau pengaturan yang unik cenderung lebih menarik hati bagi banyak orang. Walaupun produk terlihat oleh audiens tidak ada jaminan audiens sadar terhadap produk tersebut karena penempatan produk akan diatur dan disesuaikan dengan alur cerita dari drama tersebut.
Pada tahun 2018, saluran TV Korea Selatan menjual product placement mencapai angka US$ 114 Juta atau sekitar Rp1.6 Triliun. Dalam K-drama, penempatan produk benar-benar ada di mana-mana. Bagi banyak perusahaan Korea, penempatan produk di K-drama adalah cara terbaik untuk menarik perhatian internasional karena sekarang banyak drama Korea tersedia di platform layanan streaming berlangganan yang lebih mudah diakses oleh banyak orang.
Faktanya, beberapa K-drama memasukkan terlalu banyak merek yang mulai terasa seperti menonton iklan berdurasi satu jam. Tetapi tanpa dana tambahan dari merek-merek ini, apakah perusahaan produksi akan kehilangan kemampuan mereka untuk menghasilkan pertunjukan yang mahal dan berkualitas tinggi? Selain itu, merek menyadari bahwa jika mereka ingin menarik perhatian generasi muda, menampilkan produk mereka di K-drama yang dapat dilihat di situs streaming adalah salah satu cara terbaik untuk publisitas.
Pada akhirnya, product placement dapat diartikan sebagai strategi pemasaran yang baik dan buruk. Product placement secara berlebihan memungkinkan audiens merasa terganggu dan dapat memiliki efek yang berlawanan dari apa yang diinginkan. Namun, terdapat banyak alternatif yang bisa digunakan para advertiser untuk melakukan placement iklan tanpa mengganggu jalannya cerita pada K-drama, yakni dengan placement menggunakan OTT (Over The Top) ads. Penempatan iklan pada OTT platform tidak akan mengganggu jalan cerita K-drama karena penempatan iklan ditempatkan di tengah-tengah situs streaming video atau di tengah video yang sedang ditonton, sehingga sensasinya adalah hanya seperti menonton iklan di TV. Dengan durasi yang tidak perlu terlalu panjang, message yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan cukup efektif.
Selain itu, penempatan OTT ads juga memungkinkan advertiser untuk melakukan custom targeting yang secara khusus ditampilkan ke target audiens dengan menyesuaikan iklan dengan profil audiensnya. Setelah ditayangkan, sistem OTT memungkinkan untuk melacak statistik penonton, misalnya jumlah orang yang melakukan skip, meng-click call to action, dan lainnya. Karena iklan yang ditayangkan lebih terpersonalisasi, tingkat efektivitasnya pun lebih baik. Diperkirakan bahwa iklan OTT bisa meningkatkan keuntungan sekitar 45% hingga 60%. Over the top advertising ini biasanya dapat dijalankan secara programmatic. Penggunaannya diperkirakan akan semakin banyak digunakan di masa sekarang. Jadi, pastikan kalau kita harus selalu beradaptasi akan teknologi dan strategi yang semakin berkembang.
Sumber :
The Global Success Of K-Dramas And Its Impacts On Product Placements